Apa Fungsi Resistor Dalam Rangkaian Elektronika

Solderpanas.com – Sebelum membahas “Apa fungsi resistor dalam rangkaian elektronika”Kita harus tau apa itu resistor dan bagaimana cara kerjanya.

Di pembahasan ini saya akan bahas tuntas supaya kalian mampu memahami keseluruhan mengenai komponen yang satu ini. Baiklah langsung saja ke topik pembahasan kali ini.

Pengertian Resistor

Merupakan komponen elektronika yang fungsinya sebagai penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronik dan resistor tidak mempunyai kutub negatif maupun positif ,Resistor mempunyai hukum Ohm yaitu (V = IR) dan dilambangkan Ohm yang satuan resistansi.

Resistor nilainya dilambangkan dengan kode warna sehingga kalian harus hafal dan tau masing masing gelang warna pada sebuah resistor dibawah ini adalah nilai dari masing masing warna dan toleransinya.

nilai resistor

Fungsi Resistor dalam rangkaian elektronik

Fungsi Resistor Sebagai pengatur dalam pembatasan sebuah arus yang mengalir di suatu rangkaian elektronik. Dengan adanya sebuah resistor dalam sebuah rangkaian maka arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan yang kita inginkan.

Adapun fungsi resistor adalah sebagai berikut:

  1. Berfungsi sebagai penahan arus dalam rangkaian elektronik ,sehingga arus keluar sesuai dengan yang kita inginkan.
  2. Digunakan untuk menurunkan tegangan sehingga komponen elektronik aman.
  3. Resistor juga sebagai pembagi tegangan.
  4. Berfungsi sebagai pembangkit tegangan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah.
  5. Sebagai penghilang noise pada sebuah peralatan elektronik di rumah

Sehingga dapat disimpulkan bahwa:

Fungsi dari resistor sangat penting dan berguna dalam suatu rangkaian ,sehingga untuk mengurangi kerusakan dalam suatu komponen elektronik lainnya digunakanlah sebuah resistor gunannya untuk mengalirkan arus yang sesuai dengan kebutuhan tanpa mengalami over voltage sehingga menyebapkan komponen cepat rusak.

Resistor mempunyai 2 tipe penahan arus tersendiri yaitu resistor dengan tipe 1 watt dan 2 watt semua itu digunakan sesuai kebutuhan yang ingin digunakan.

Mungkin hanya itu yang dapat saya jelaskan kepada kalian semua mengenai “Fungsi Resistor dalam rangkaian elektronik” semoga artikel ini bisa membantu pemahaman kalian semua yang masih belajar di bidang elektronika,semua ilmu itu bisa kalian dapat jika kalian belajar dengan hati yang ikhlas tanpa ada paksaan dari orang lain.Terima kasih

Jenis Jenis Resistor

Resistor adalah salah satu komponen yang paling sering digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik. Resistor juga bisa dibuat dariberbagai bahan komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium) sekalipun. Umumnya resistor bisa diklasifikasikan dalam beberapa jenis, diantaranya jenis resistor variabel atau nilai berubah (Variable Resistor), jenis resistor tetap (Fixed Resistor), Thermistor, dan LDR.

Resistor Tetap atau Fixed Resistor

Fixed Resistor atau resistor tetap merupakan jenis resistor yang resistansi atau hambatan bernilai tetap. Resistor tetap sering digunakan pada rangkaian elektronika sebagai pembatas arus dan pembagi tegangan. Nilai resistansi atau hambatan pada resistor biasanya ditandai dengan gelang kode warna yang terdapat di badan resistor. Resistor tetap mempunyai batas maksimum daya yang bisa lewat. Berdasarkan batas kemampuan daya yang lewat tersebut resistor tetap dibagi menjadi beberapa ukuran kapasitas daya seperti berikut :

  • 1/16 watt
  • 1/8 watt
  • 1/4 watt
  • 1/2 watt
  • 1 watt
  • 2 watt
  • 3 watt
  • 5 watt
  • 10 watt
  • 20 watt

Selain itu, jenis resistor juga bisa dibedakan berdasarkan bahannya seperi resistor komposisi karbon, resistor film karbon, dan resistor film logam yang tergolong dalam Fixed resistor.

Resistor Komposisi Karbon

Resistor komposisi karbon terdiri atas unsur resistif yang bentuk seperti tabung dengan kawat logam di kedua ujungnya. Resistor ini terbuat dari karbon halus yang dicampur bahan isolasi bubuk sebagai pengikat atau badannya supaya nilai resistansi yang didapat sesuai kemauan. Resistor ini mempunyai badan yang dilapisi dengan plastik atau dicat dengan kode warna yang sesuai nilai resistansinya.

Resistor Film Karbon

Resistor film karbon atau disebut juga dengan resistor arang/karbon merupakan resistor yang dibuat dari bahan utama yaitu arang atau karbon. Resistor film karbon terdiri atas film tipis karbon yang diendapkan substrat isolator dan dipotong dengan bentuk spiral. Nilai resistansinya tergantung dengan proporsi darai karbon dan isolator. Semakin rendah resistansinya berarti semakin banyak bahan karbon yang dipakai. Kelebihan resistor film karbon yaitu mempunyai toleransi yang lebih rendah dan kepekaan resistor terhadap suhu yang rendah jika dibandingkan dengan resistor komposisi karbon.

Resistor jenis ini adalah resistor yang paling banyak dipakai dan diperjualbelikan. Di pasaran resistor jenis ini terdapat beberapa nilai kapasitas dayanya dari 1/16 watt, 1/8 watt, 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, 2 watt dan 3 watt.

Resistor Film Logam

Resistor film logam atau sering disebut metal film resistor adalah resistor yang dibuat dari bahan utama yaitu metal atau logam yang mempunyai karakteristik lebih baik. Bentuk fisik dari resistor film logam mirip seperti resistor film karbon, hanya saja ada beberapa perbedaan pada warna dan jumlah gelang warna yang dipakai untuk penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistor film karbon, resistor ini juga bisa ditemukan dipasaran dengan beberapa kapasitas daya mulai dari 1/8 watt, 1/4 watt dan 1/2 watt. Resistor jenis ini juga banyak dipakai dalam kepentingan pengukuran dan perangkat industri.

Resistor Nilai Berubah atau Variable Resistor

Variable Resistor adalah jenis resistor yang nilainya bisa diubah-ubah dan disesuai dengan keinginan. Variable resistor diklasifikasikan sebagai potensiometer, trimpot dan rheostat.

Potensiometer

Potensiometer merupakan jenis variable resistor yang nilai resistansinya bisa berubah ubah dan diatur dengan cara memutar porosnya menggunakan tuas yang ada di potensiometer. Nilai resistansi potensiometer biasanya terdapat dibadan potensiometer dalam bentuk angka. Potensiometer banyak dipakai untuk penguat suara atau amplifier. Di pasaran potensiometer terdapat 2 jenis yang berbeda yaitu potensiometer stereo dan potensiometer mono.

Trimpot

Trimpot atau Trimmer Potensiometer merupakan jenis variable resistor yang fungsi sama seperti potensiometer, tetapi trimpot mempunyai ukuran yang lebih kecil dan juga tidak mempunyai tuas seperti potensiometer. Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat yang berbentuk seperti obeng kecil untuk memutar porosnya.

Reostat

Rheostat merupakan jenis variable resistor yang bisa beroperasi dengan tegangan dan arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat yang berbahan resistif dan untuk mengatur nilai resistansinya menggunakan penyapu yang bergerak di bagian atas toroid.

Thermistor atau Termal Resistor

Thermistor merupakan jenis resistor yang mempunyai kepekaan tertinggi terhadap suhu, sehingga nilai resistansi dari thermistor bisa ditentukan dan dipengaruhi oleh suhu. Terdapat 2 jenis thermistor, PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient).

LDR

LDR merupakan singkatan dari Light Dependant Resistor. LDR sendiri merupakan jenis resistor yang mempunyai kepekaan tinggi terhadap cahaya yang diterima. Semakin besar cahaya yang diterima semakin rendah resistansi resistor LDR.

Simbol Resistor

Simbol resistor

Pada rangkaian elektronika, kamu akan menemukan resistor dengan sangat mudah. Hal ini karena simbol resistor yang khas dan unik.

Simbol ini terdiri atas 2 tipe yaitu berbentuk persegi panjang dengan 2 kabel di kanan kiri dan tambahan garis coret dan bentuk gerigi.

Komponen resistor mempunyai cincin warna seperti warna putih, merah, kuning, dll. Ini adalah tanda untuk menunjukkan kapasitas dan nilai resistansi tersebut.

Kapasitas daya resistor sangat penting karena menentukan besaran maksimal daya yang bisa diterima. Jika daya berlebih, resistor tidak akan bekerja dan bisa rusak.

Rumus Resistor :

  • R= V/I
  • I = V/R dan V = I.R
  • Dimana :
  • R = Tahanan dengan Satuan Ohm
  • V = Tegangan dengan satuan Volt
  • I = Arus dengan satuan Ampere

Kode Warna Pada Resistor

Kode warna yang melingkar di badan resistor akan menunjukkan besaran nilai ohm atau tahanan daya yang bisa dihasilkan. Sehingga kombinasi warna yang berbeda-beda pada setiap resistor pastinya ada dengan besaran dan tahanan yang berbeda-beda juga.

Kombinasi warna pada resistor ada yang memiliki 4, 5 dan 6 kombinasi warna. Semakin banyak kombinasi warna atau gelang warna pada resistor, maka ketahanannya juga semakin tinggi.

Sebenarnya berapa ohm tahanan yang terdapat pada sebuah resistor bisa diukur dengan alat yang bernama Avo Meter. Ini sangat cocok untuk membantu dan meringankan pekerjaan.

Tapi untuk kamu yang hanya hobi dengan dunia elektronika, bisa menghafal kode warna resistor. Dengan menghafal kode kamu bisa menghitung sendiri besaran tahanan tanpa menggunakan Avo Meter.

Cara Menghitung Nilai Resistor

1. Resistor Empat Gelang

Kode WarnaGelang Ke 1Gelang Ke 2Gelang Ke 3Tingkat Toleransi
Hitamx10
Coklat11x1011%
Merah22x1022%
Jingga33x103
Kuning44x104
Hijau55x105
Biru66x106
Ungu77x107
Abu-Abu88x108
Putih99x109
Emas5%
Perak10%
Tanpa Warna20%
1K = 1000X103

Tabel perhitungan nilai resistor

Resistor yang mempunyai 4 gelang mempunyai cara membaca dan menghitung tersendiri. Gelang pertama tahanan 1, gelang kedua tahanan 2, gelang ketiga pangkat sepuluh dan gelang keempat nilai toleransi tahanan.

Contoh, terdapat resistor dengan urutan warna dari pertama Merah, Kuning, Biru, Biru. Besaran tahanan atau ohmnya adalah Merah gelang pertama = 2, Kuning gelang kedua = 4, Biru gelang ketiga x106, Biru gelang keempat tidak ada nilai tahanan. Jadi, besaran ohmnya adalah 24×106 ohm.

Contoh kedua, Kuning, Biru, Kuning, Emas. Maka besarnya yaitu Kuning gelang pertama = 4, Biru gelang kedua = 6, Kuning gelang ketiga x104 dan Emas gelang keempat 5%. Jadi, nilai ohmnya yaitu 46x 104 5% ohm atau 460.000 5% ohm atau 460K 5% ohm.

 

2. Resistor Lima Gelang

Kode WarnaGelang Ke 1Gelang Ke 2Gelang Ke 3Gelang Ke 4Gelang Ke 5
Hitamx10
Coklat111x1011%
Merah222x1022%
Jingga/Orange333x103
Kuning444x104
Hijau555x1050,5%
Biru666x1060,25%
Ungu777x1070,10%
Abu-Abu888x108
Putih999x109
Emas5%
Perak10%
Tanpa Warna
1K = 1000X103

Tabel perhitungan resistor lima gelang

Pada resistor dengan 5 gelang, mempunyai perbedaan pada hitungan gelang ketiga empat dan lima saja. cara membacanya sama dengan gelang empat, tetapi pasti mempunyai nilai ohm yang lebih besar dari yang 4 gelang.

Contoh 1 Biru, 2 Kuning, 3 Merah, 4 Hijau, 5 Abu-Abu, maka 64.200K ohm. Contoh lainnya, seperti Kuning, Jingga, Ungu, Abu-Abu Perak, maka ohmnya adalah 437×108 10% ohm.

 

3. Resistor Enam Gelang

Kode WarnaGelang Ke 1Gelang Ke 2Gelang Ke 3Gelang Ke 4Gelang Ke 5Gelang Ke 6
Hitamx10
Coklat111x1011%100 ppm
Merah222x1022%50 ppm
Jingga/Orange333x10315 ppm
Kuning444x10425 ppm%
Hijau555x1050,5%
Biru666x1060,25%
Ungu777x1070,10%
Abu-Abu888x108
Putih999x109
Emas5%
Perak10%
Tanpa Warna
1K = 1000X103

Tabel perhitungan resistor enam gelang

Perbedaan cara penghitungan pada resistor 6 gelang yaitu pada gelang nomor 6 dimana akan memakai sebutan ppm.

Contoh resistor mempunyai warna Hijau, Biru, Kuning, Merah, Ungu, dan Perak nilainya adalah 56427 x107 ohm. Contoh lain gelang 1 Kuning, 2 Putih, 3 Ungu, 4 Hijau, 5 Coklat, 6 Jingga, maka nilainya 4.970.000 1%15 ppm ohm atau sebesar 4.790K 1% 15 ppm.

Tetapi, sangat jarang ada menggunakan resistor dengan 6 gelang. Karena sebagian besar yang digunakan adalah yang mempunyai 4 gelang sampai 5 gelang saja. Karena 6 gelang mempunyai besaran tahanan yang sangat tinggi sekali.

Resistor tidak pernah bisa dilepaskan dari rangkaian alat alat elektronik. Dengan memahami kode warna pada resistor, kamu bisa saja memperbaiki alat-alat elektronik di rumah sendiri tanpa memakai bantuan alat Avo Meter.

 

Tinggalkan komentar